Showing posts with label Psikolog Umum. Show all posts
Showing posts with label Psikolog Umum. Show all posts

Sunday, August 11, 2013

Psikologi Humanistik



Psikolog humanistik melihat perilaku manusia, tidak hanya di mata pengamat, tapi melalui mata orang yang melakukan tindakan tersebut. Psikolog humanistik percaya bahwa perilaku individu terkait dengan perasaan batinnya dan citra diri.
Tidak seperti behavioris, psikolog humanistik percaya bahwa orang tidak semata-mata hasil dari lingkungan ketimbang psikolog humanistik mempelajari arti manusia dari konsep dan praktek yang terlibat dalam tumbuh, belajar mengajar. Mereka menekankan fitur yang dimiliki oleh semua manusia, seperti cinta, kesedihan, peduli dan harga diri.
Psikolog humanistik mempelajari bagaimana orang dipengaruhi oleh persepsi-diri dan rasa individu dari pengalaman mereka. Psikolog humanistik yang terutama berkaitan dengan drive insting, Tanggapan terhadap rangsangan eksternal, atau pengalaman sebelumnya. Sebaliknya, mereka adalah pilihan sadar, Tanggapan untuk kebutuhan dalam negeri, dan ada alasan penting untuk pembentukan perilaku manusia.

Tokoh Humanistik :
Abraham Maslow (1908-1970)
Biografi
dilahirkan pada tanggal 1 April 1908. Brooklyn, New York anak  pertama dari tujuh bersaudara dan Orang tuanya adalah imigran Yahudi dari Rusia tidak berpendidikan dan maslow menikah dengan Bertha Goodman, sepupu pertamanya, melawan orang tua keinginannya. Abraham dan Bertha pergi dan memiliki dua anak perempuan pada 8 Juni 1970, ia meninggal karena serangan jantung setelah bertahun-tahun sakit.

Pendekatan Maslow

  • Penolakan psikologi arus utama dan metode ilmiah
  • Sains terbatas pada studi tentang sifat manusia.
  • Pendekatan ilmiah 'patologis (misalnya skinner - t)
  • Memulai karirnya di bidang psikologi belajar "dominasi" dari Monyet

            
Hierarki kebutuhan

  • Aktualisasi diri
  • kebutuhan harga diri.
  • Cinta dan rasa memiliki kebutuhan.
  • kebutuhan keamanan
  • kebutuhan fisiologis.


Motivasi defisit
Masing-masing memiliki kebutuhan untuk pengurangan defisit
(1) kebutuhan fisiologis yaitu Makanan, air, tidur, seks, dll
(2) keamanan yang diperlukan yaitu Lingkungan Aman
(3) belongingness & Love Kebutuhan yaitu Cinta, persahabatan, kehidupan sosial
(4) aktualisasi diri yaitu Menghormati orang lain dan menghormati diri sendiri.


Carl Rogers (1902-1987)

biografi
Carl dibesarkan di peternakan di Illinois, untuk mengembangkan minat di bidang biologi dan pertanian. Rogers kuliah di University of Wisconsin untuk belajar pertanian pada tahun 1919 Ia menyelesaikan gelar dan kemudian menjadi menteri Union Theological Seminary NY pada tahun 1926 ia meninggalkan seminari untuk belajar psikologi Dia menerima pengakuan ketika dia memenangkan deposit Penilaian ilmiah pemenang hadiah pada tahun 1956 dan Pada tahun 1963, ia pindah ke La Jolla, California. Dikembangkan sebuah pusat penelitian Ia melanjutkan upaya penelitian, melakukan workshop penulisan dan seterusnya, sampai ia meninggal pada tahun 1987.

The aktualisasi tren.
"... Kecenderungan arah jelas dalam semua kehidupan organik dan manusia, dorongan untuk memperluas, memperluas, mengembangkan, dewasa, atau kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua fitur dari organisme itu sendiri. "
(Rogers, 1961, hal 351).

"Acorn dan Model Oaktree '
Motivasi manusia pada dasarnya sehat dan berorientasi pertumbuhan

Mengapa ada masalah pada manusia.

  •  sosialisasi negatif
  • Pengertian positif konvensional.
  •  Anak-anak yang diadopsi oleh orang tua ketika baik '& membantah ketika "buruk"
  • mengembangkan pandangan: "Saya harus baik, aku akan baik.
  • kehilangan koneksi dengan sifat sejati kita (diri '& kecenderungan aktualisasi).
  • Mengembangkan diri ideal: Siapa yang kita merasa kita harus (lihat superego)



Persepsi



Persepsi
Persepsi adalah interpretasi dari apa yang kita ambil dalam indera kita. Dalam hal ilusi optik yang berarti mata kita, otak kita tertipu melihat sesuatu yang mungkin atau mungkin tidak nyata.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
  • Persepsi Obyek : Beberapa hal di lingkungan kita cenderung menarik perhatian. 
  • Backgrounds dan sekitarnya : persepsi lingkungan kita mempengaruhi persepsi kita 
  • Pengesan : Masing-masing dari kita membawa pengalaman yang unik dan titik pandang pribadi pada situasi.
Untuk  memahami pikiran, otak kita mencoba untuk melihat, misalnya, atau bentuk yang dikenali. Prinsip ini disebut "kelompok."

Contoh Persepsi :




Sunday, July 7, 2013

Psikologi Masa Renaisans



Psikologi Masa Renaisans

PENGARUH KEKRISTENAN

1. Konteks sosial :
  • Masa  penyebaran  agama  Kristen  dengan  tokoh  Yesus  sebagai  perwujudan "manusia sempurna" beserta perilakunya yang harus jadi teladan.
  • Paham Tritunggal yang mengandaikan x=3x
  • Gereja dan para ulamanya berperan penting dalam masyarakat
  • Peran gereja menjadi dominan dalam perkembangan intelektualitas di masyarakat, banyak  cendekiawan  berlatar  belakang ulama.
  • Secara gradual, gereja menjadi penentu nilai di masyarakat dan berhak melakukan sensor atas  tulisan  atau  ide  yang  muncul.  Gereja juga adalah penyelenggara pendidikan moral. Peran gereja dirasakan kurang memuaskan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, maka muncul universitas- universitas di Eropa yang menawarkan kebebasan berpikir secara lebih luas. Terjadi pertentangan antara gereja dan masyarakat.

2. Pengaruh pada pandangan mengenai manusia :

    Manusia bukan hanya physical being, tetapi juga spiritual entity. Aspek spiritual tidak diatur oleh hukum alam. Jiwa manusia (soul) ada pada dunia yang tidak nyata (intangible), tidak dapat dibuktikan dengan mata, dan eksistensinya hanya dapat dibuktikan lewat percaya (iman).

    Menempatkan ide Plato dalam konteks kekristenan

    Usaha untuk menjelaskan hubungan antara body and soul sebagai suatu dualisme, bukan sesuatu yang harus dipertentangkan, body dan soul masing-masing memiliki fungsi tersendiri.

3. Tokoh Berpengaruh Masa Gereja

a. St. Agustinus

     Filsuf pertama pada masa Kekristenan.

    Tuhan  adalah  kebenaran  yang  menciptakan  manusia,  bumi  dan  surga.  Jiwa manusia adalah image dari Tuhan.

    Eksplorasi spiritualitas sebagai usaha manusia untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Faktor materiil tidak penting, rationalitas juga tidak terlalu dapat dipercaya. Maka pandangannya betul-betul merupakan kebalikan dari pandangan natural science yang  empiris dan objektif.  Hanya  melalui transendensi manusia dapat sedekat mungkin dengan Tuhan dan berarti juga sedekat mungkin dengan kebenaran.

    Sumbangan bagi psikologi : metode  introspective. Teknik  utama manusia untuk melakukan transendensi.

    Dalam psikologi modern teknik ini digunakan oleh beberapa aliran besar seperti strukturalisme   (teknik   utama   untuk   menggali   jiwa   manusia),   gestalt,   dan psikoanalisa.

b. Thomas Aquinas

    Mentransformasikan pandangan Aristoteles ke dalam konsep-konsep kekristenan.

Apa yang dikenal sebagai reason oleh Aristoteles diterjemahkan sebagai soul oleh Aquinas.  Maka  soul  adalah  sesuatu  yang  vital  bagi  manusia,  tujuan  utamanya adalah memahami dunia, hal yang tidak dapat dilakukan oleh fisik manusia semata.

    Namun demikian, banyak act dari soul yang  membutuhkan tubuh fisik  manusia sebagai kekuatan yang dapat mewujudkannya.

    Sumbangan bagi science/psikologi modern :

1.   Pengubahan mutlak dari Aristoteles’ natural science

2.   Pengembangan dualisme

Masa Rennaisance

a.       Konteks Sosial dan Intelektual

Masa ini merupakan merupakan reaksi terhadap masa sebelumnya, dimana pengetahuan bersifat doktrinal di bawah pengaruh gereja dan lebih didasarkan pada iman.Reaksi ini sedemikian kuat sehingga dapat dikatakan peran nalar menggantikan peran iman, ilmu pengetahuan menggantikan tempat agama dan iman di  masyarakat.Semangat  pencerahan  semakin tampak nyata dalam perkembangan science dan filsafat melalui menguatnya peran nalar (reason) dalam segala bidang, dikenal sebagai the age of reason.Akal budi manusia dinilai sangat tinggi dan digunakan untuk membentuk pengetahuan.

Masa      Rennaissance      ditandai      dengan bergesernya     fokus     pemahaman     dari     God-centeredness menjadi human-centerednes, dikenal dengan istilah sekularisasi atau humanity.Tulisan-tulisan filsuf terkenal seperti Plato, Aristoteles dan lain-lain dikaji untuk melihat bagaimana pola pikir penulisnya dan konteks histories waktu tulisan itu dibuat.Maka yang dicari adalah  human  truth  dan  bukan God  truth.Kesimpulan  akhirnya  adalah  penerimaan  bahwa kebenaran memiliki lebih dari satu perspektif.

Masa Renaissance diikuti oleh masa reformasi dari Luther dalam agama Kristen, yang memiliki dua arti penting.Pertama, reformasi Luther semakin melemahkan pengaruh gereja dan mendukung kemandirian manusia dalam mengelola imannya kepada Tuhan.Kedua dengan peperangan yang ditimbulkan reformasi, terungkap pula sisi negative dari kemanusiaan seperti penindasan, penderitaan, dan rasa tidak berdaya manusia.

b.      Masa Revolusi Ilmiah

Ada beberapa pandangan penting tentang manusia pada masa ini Pola pikir yang lebih mekanistik dalam memandang alam dan manusia.Itu berarti alam memiliki  sistem,  dapat  diramalkan,  dan  tidak  tunduk  pada  hukum-hukum  spritual  belaka. Manusia juga memiliki reason, kemampuan untuk berpikir logis dan dengan demikian tidak tunduk total kepada hukum spiritual dan kesetiaan semata.

Psikologi sebagai bagian dari filsafat



PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI FILSAFAT

Psikologi sebagai ilmu merupakan ilmu yang relatif muda apabila dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain. Semula psikologi tergabung dengan filsafat, sehingga segala sesuatu yang ada dalam filsafat berpengaruh pada bidang psikologi. Pada zaman sebelum masehi, jiwa manusia sudah menjadi topik pembahasan para filsuf.  Pada saat itu, para Filsuf sudah membicarakan asperk kejiwaan manusia. Tokoh-tokoh filsafat Yunani kuno, Plato dan Aristoteles.

Plato  (429-343 SM)

Plato adalah seorang penganut dualisme yang sebenar-benarnya. Tentang “jiwa”, plato memandang bahwa dualisme antara jiwa dan badan. Jiwa adalah bagian manusia yang tidak dapat mati, setelah berulang kali dipenjarakan dalam badan lewat linkarnasi, akhirnya jiwa itu, setelah  disucikan  dari  kesalahannya  sendiri,  mencapai dunia yang lebih luhur, dunia tempat kita memandang idea- idea yang murni dan abadi. Jiwa hidup terus sesudah mati dan bahkan sudah ada sebelum manusia lahir kembali dalam bentuk badan baru.

Semula, Plato melukiskan badan itu sebagai penjara dan kuburan bagi jiwa, kemudian sebagai alat atau sarana bagi jiwa. Selanjutnya lagi penghargaan bagi badan, kemudia meningkat dan ia memandang badan sebagai gambaran  jiwa  yang  patut  kita  hormati.  Dalam  teorinya

tentang “idea” Plato melukiskan pertentangan antara kenyataan rohani rohani yang tidak pernah musnah, dan kehidupan di dunia ini, yang dialami secara indrawi, teori ini berkaitan dengan pandangannya mengenai idea-idea. Plato sering disebut sebagai seorang rasionalis atau penganut paham rasionalime.

Plato mengatakan bahwa dunia kejiwaan berisi ide-ide, menurut Plato, psyhe (jiwa) terdiri dari tiga bagian yaitu :

1.       Berpikir, berpusat di otak dan disebut logisticon

2.       Berkehendak, berpusat di dada dan di sebut thumeticon

3.       Keinginan, berpusat di perut dan disebut abdomen

Menurut Plato, bahwa tiap-tiap orang sudah ditetapkan sejak lahirnya status atau kedudukannya kelak dalam masyarakat. Apakah seseorang itu akan menajdi filsuf, serdadu, pejabat, sudah tertulis sejak lahirnya. Paham ini dinamakan Nataivisme. Plato mengatakan bahwa manusia itu berbeda dengan manusia lainnya.

Aristoteles (384-322)

Aristoteles adalah murid Plato. Dalam bukunya yang judulnya “De Anima”, Aristoteles mengemukakan macam-macam tingkah laku manusia dan adanya perbedaan tingkat tingkah laku pada organisme-organisme yang berbeda-beda. Tingkah laku pada organisme,  menurut  Aristoteles,  memperlihatkan  tingkatan  sebagai berikut.

1.       Tumbuhan  :  memperlihatkan  tingkah  laku  pada  taraf  vegetatif (bernafas, makan, tumbuh).

2.       Hewan : selain tingkah laku vegetatif, juga bertingkah laku sensitif (merasakan   melalui  pancaindra).  Jadi, hewan  berbeda  dari tumbuhan karena hewan mempunyai faktor perasaan, sedangkan tumbuhan tidak.  Persamannya adalah pada tumbuhan maupun hewan terdapat

3.       Manusia : manusia bertingkah laku vegetatif, sensitif, dan rasional.

Manusia berbeda dari organisme-organisme  lainnya, karena dalam bertingkah laku, manusia menggunakan rasionya, yaitu akal atau pikirannya.

Aristoteles adalah orang yang pertama yang secara ekplisit menyatakan bahwa manusia adalah binatang berakal budi. Secara menyeluruh, Aristoteles memandang dunia dan manusia sebagai sebuah proses perkembangan yang berlangsung terus-menerus.

Aristoteles berkeyakinan, bahwa segala seuatu yang berbentuk kejiwaan form (form) harus menempati suatu wujud (matter). Wujud pada hakekatnya merupakan pernyataan atau ekspresi dari jiwa. Dengan pandangan ini Aritoteles sering disebut sebagai penganut paham empirisme, karena menurut pendapatnya segala sesuatu harus bertolak pada realita. Menurut Aristoteles fungsi dari jiwa dibagi menjadi dua yaitu kemampuan.

Rene Descartes (1596-1650)

Sumbangan Descartes yang menonjol dalam bidang psikologi ialah ingin memecahkan persoalan tentang hubungan antara psikis atau jiwa (mind) dan badan (min-body problem). Menurut  Descartes  psikis  merupakan  dunia  mental  dan badan atau jasmani merupakan dunia material (material world), dua hal yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda.

Menurut Descartes, bahwa ilmu jiwa adalah ilmu pengetahuan mengenai gejala-gejala kesadaran manusia. Jadi kesadaran adalah faktor yang paling menentukan dalam psikologinya. Menurut Descartes, bahwa hubungan antara psikis berpengaruh pada badan, tetapi badan tidak berpengaruh pada psikis.  Tertapi menurut Descartes psikis dapat mempengaruhi badan, dan sebaliknya badan juga dapat   mempengaruhi   psikis.   Jadi   hubungannya   tidak searah tetapi dua arah.

Dalam pandangan Socrates, Psikologi (ilmu jiwa) adalah ilmu pengetahuan mengenai gejala-gejala pemikiran atau gejala-gejala kesadaran manusia, terlepas dari badannya. Raga manusia yang terdiri atas materi dipelajari oleh ilmu  pengetahuan  yang  lain, terlepas  dari jiwanya. Menurut Descartes, badan itu seperti halnya mesin, tak ada bedanya kerja badan dengan kerja mesin. Ia menjelaskan bahwa tiap aspek berfungsi badan-seperti pencernaan, penginderaan, itu bekerja secara mekanis.

Menu rut Descartes, ada dua macam tingkah laku, yaitu tingkah laku mekanis yang terdapat pada semua hewan  dan merupakan bagian dari tingkah laku manusia dan tingkah laku rasional yang hanya terdapat pada manusia. Menurut Descartes, hubungan antara jiwa dan badan, yakni paham yang interaksionisme, yaitu ada hubungan (interaksi) antara badan dan jiwa.

Jhon Locke (1632-1704 M)

Locke memusatkan studinya terutama pada fungsi kognitif, yaitu bagaimana psikis itu memperoleh pengetahuan. Ia menolak pendapat bahwa adanya pengertian-pengertian pembawaan. Menurut Locke, anak tidak dilengkapi oleh  pengetahuan  apapun pada  waktu dilahirkan.  Menurut Locke, pengetahuan itu diperoleh melalui pengalaman. Menurutnya, anak dilahirkan itu seperti Tabularasa, bagaikan kertas putih bersih yang akan ditulisi oleh pengelaman. Jhon Locke adalah merupakan tokoh  empirisme (empiricism). Teorinya yang sangat penting adalah “tabula rasa” (tabula

= meja, rasa = lilin), yaitu meja yang tertutup lapisan lilin putih. Kertas putih bersih dapat ditulis dengan tinta warna apa pundan warna tulsiannya akan sama dengan warna tinta tersebut. Begitu pula  halnya dengan meja yang berlilin,  dapat dicat berwarna- warni, sebelum ditempelkan. Anak diumpamakan bagaikan kertas putih bersih, sedangkan warna tinta, diumpamakan sebagai lingkungan (pendidikan) yang akan berpengaruh terhadapnya.

Aliran - aliran dalam psikologi



ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI

1.  Elementisme atau Strukturalisme (Wilhelm Wundt  1832-1920, Jerman)

Wilhelm Wundt  sangat mengutamakan penyelidikan tentang struktur kejiwaan. Ia menemukan bahwa jiwa manusia itu terdiri dari berbagai elemen (bagian) seperti  penginderaan,  perasaan,  ingatan,  dan  lain-lain.  Masing-masing elemen itu saling dikaitkan satu dengan yang lain oleh asosiasi. Aliran Wundt disebut juga dengan elementisme, strukturalisme dan asosiasionisme. Pertanyaan utama dari aliran ini mengenai jiwa adalah “ Untuk apakah jiwa itu?”. Maka aliran ini disebut sebagai aliran fungsionalisme.

2.  Behaviorisme atau Psikologi “S-R” (John B. Watson 1878-1958)

John B. Watson menentang pendapat yang umum pada saat itu bahwa dalam eksperimen-eksperimen psikologi diperlukan introspeksi. Menurut Watson, proses-proses kesadaran tidak perlu  diselidiki,  karena  yang  lebih  penting  adalah  proses adaptasi, gerakan otot-otot dan aktivitas kelenjar-kelenjar. Ia lebih mementingkan perilaku yang terbuka (overt), yang langsung dapat diamati dan diukur daripada perilaku tertutup (covert) yang hanya dapat diketahui secara tidak langsung. Emosi gembira atau emosi sedih adalah manifestasi dari adanya ketegangan (tarikan) otot-otot dan syaraf tertentu. Aliran ini disebut juga dengan psikologi “S-R” (Stimulus-Respons). Salah satu penganut Watson yang sangat besar masukannya untuk perkembangan behaviorisme adalah B.F. Skinner (1904-1990). Ivan   Pavlov   (1849-1936)   yakin   bahwa   perilaku   maupun   kebudayaan hanyalah rangkaian refleks terkondisi (conditioned reflex) saja. Penemuan Pavlov meletakkan dasar-dasar behaviorisme, sekaligus melatakkan dasar- dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar.

3.  Psikologi Gestalt

Pada  saat  di  Amerika  Serikat  tumbuh  aliran  “Behaviorisme”,  di  Jerman muncul aliran yang disebut dengan psikologi “Gestalt”. Dalam bahasa Inggris “Gesalt” diterjemahkan sebagai “Form” atau “Configuration” (bentuk). Aliran ini pertama kali dicetuskan oleh Max Wertheimer (1912). Tokoh-tokoh lainnya adalah Kurt  Koffk (1886-1941)  dan  Wolfgang  Kohler  (1887-1967).  Teori  yang mereka    ajukan adalah  bahwa  rangsangan ditangkap  secara keseluruhan    dalam    proses    pengamatan    atau persepsi  suatu  situasi.  Artinya  adalah,  persepsi bukanlah  penjumlahan  rangsang-rangsang  kecil  (detail)  yang ditangkap  oleh  suatu  alat-alat  indera,  melainkan  merupakan suatu keseluruhan yang berarti dari detail-detail tadi.

4.  Psikoanalisis

Psikoanalisis dikenalkan oleh Sigmund Freud (1856-1939) pada tahun 1909. Ia dikenal karena teorinya mengenai alam ketidaksadaran. Teori ini merupakan penemuan baru pada

saat itu, karena para ahli hanya fokus dengan alam kesadaran. Ketidaksadaran (unconciousness) menurut Freud berisi dorongan-dorongan yang tombul pada masa kanak-kanak, yang oleh karena satu dan lain hal terpaksa ditekan sehingga tidak muncul dalam kesadaran. Dorongan- dorongan terlarang ini, menurut Teori Freud yang klasik adalah naluri seksual atau libido dan naluri agresi atau tanatos.

Teknik penyembuhan penyakit-penyakit kejiwaan (psikoterapi) dalam psikoanalisis, menggunakan metode yang dapat membongkar gangguan- gangguan  dalam  ketidaksadaran  ini,  antara  lain  dengan  metode  analisis mimpi dan metode asosiasi bebas. Dalam perkembangan teori selanjutnya, Freud mengemukakan pula teori tentang id, ego, superego, yang masing- masing  berarti  dorongan-dorongan naluri  (id),  aku  (ego),  dan  hati nurani (superego).

5.  Psikologi Humanistik

Paham yang dianut dalam aliran ini adalah mengutamakan manusia sebagai makhluk keseluruhan. Manusia harus dilihat sebagai totalitas yang unik, yang mengandung semua aspek dalam dirinya dan selalu berproses untuk menjadi dirinya sendiri (aktualisasi diri).

Psikologi bertugas untuk mendorong potensi-potensi yang baik pada diri seseorang  dalam  proses  aktualisasi  dirinya.  Manusia  dipandang  sebagai individu yang unik, oleh karena itu penanganannya dalam psikoterapi juga harus unik.

Carl Rogers (1902-1987) mengembangkan teknik Non-directive Psychotherapy atau disebut juga dengan Client Centered Psychotherapy. Abraham Maslow (1908-1970) terkenal dengan Teori Hierarki Motivasi.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu Ilmu lainnya



HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU LAINNYA

Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan psikologi yaitu Sosiologi, ilmu ekonomi, ilmu hukum, ilmu kedokteran, ilmu antropologi, arsitektur dan tata kota

  1. Sosiologi : Urbanisasi, konflik dan tawuran memerlukan penjelasan psikologi sehingga terdapat cabang psikologi khusus yaitu psikososial  yang mempelajari tentang masalah masalah sosial yang timbul di masyarakat.

  1. Ilmu Ekonomi : Strategi marketing  yang berhasil atau pun tidak berhasil tidak hanya tergantung pada hukum supply dan demand dalam ilmu ekonomitetapi pada proses pembuatan keputusan yang dilakukan manusia yang terlibat dalam proses ekonomi.

  1. Ilmu Hukum : Ilmu hukum adalah ilmu yang mempelajari dan membahas bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan yang mana sangat terkait dengan psikologi karena keadilan dan kebenaran adalah hal yang sangat subjektif dan bersifat psikologis.

  1. Ilmu Antropologi : Antropologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia secara sistematis dan perilaku manusia didalam kelompok kelompok eknik kebudayaan yang ada disekitar manusia dan mampu mempengaruhi perilaku manusia.

  1. Ilmu Kedokteran Didalam ilmu kedokteran psikolog membantu dokter mengadakan pendekatan sebaik baiknya terhadap pasien dan menemukan penyebab non medis dari gejala penyakit yang tidak ditemukan faktor penyebabnya secara medis dalam mengatasi penyakit.

  1. Arsitektur dan tata kota : Pada ilmu ini psikologi membantu arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghuninya.

Definisi Psikologi dan unsur unsur psikologi

DEFINISI PSIKOLOGI

psikologi merupakan ilmu yang mempelajari dan membahas tentang jiwa atau mental. Tetapi psikologi tidak mempelajari jiwa/ mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga. Sehingga kemudian dapat diartikan bahwa psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental.


UNSUR UNSUR PSIKOLOGI 

Ilmu Pengetahuan
Perilaku
Manusia
Lingkungan
Kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan memiliki metode metode tertentu, psikologi merupakan seni, dalam mengaplikasi kannya   ke berbagai aspek kehidupan manusia, memerlukan keterampilan dan kreativitas sendiri.

Perilaku lebih mudah dipelajari dari pada jiwa, dengan adanya perilaku kita tetap dapat mempelajari jiwa, ada dua perilaku manusia yaitu Over (terbuka dapat dilihat hanya dengan kasat mata dan Covert (tertutup) dilihat dengan alat alat/ metide khusus
Manusia merupakan objek materil psikologi, yang mana manusia butuh imu psikologi dalam aspek kehidupan
Lingkungan merupakan tempat manusia hidup, mengembangkan diri masing masing dan beradaptasi. Manusia dapat mengatasi hambatan, tantangan  persoalan dalam hidupnya karena manusia diciptakan dengan memiliki akal budi sehingga mampu bertahan hidup (survive)