Sunday, July 7, 2013

Psikologi bagian dari ilmu faal



Psikologi bagian dari Ilmu Faal

Psikologi sebagai bagian dari ilmu faal muncul pada abad  19  seiring   dengan  kemajuan  ilmu  alam   (natural science) . Pada fase ini pemikiran tentang manusia terus berkembang dan banyak dilakukan eksplorasi fisiologis manusia secara empiris.

Pada fase inilah mulai ada jawaban yang empirik dan ilmiah dari pertanyaan-pertanyaan yang kerap muncul di masa lalu:

Ø  Apa itu jiwa (soul)?

Ø   Bagaimana bentuk konkritnya?

Ø  Bagaimana mengukurnya?

Ø  Bagaimana hubungan body-soul ?

Masa Keilmuan Abad 19

Ø  Riset empirik yang banyak dilakukan pada bidang fisiologis mencakup : aktivitas syaraf, sensasi/penginderaan, dan fisiologis otak. Hasil riset  pada ketiga bidang  ini sangat signifikan membuka wawasan mengenai manusia sehingga memperkuat pandangan para ilmuwan saat itu akan pentingnya strategi empiris yang sistematis dalam setiap bidang keilmuan.

Ø  Bagi  psikologi  hasil-hasil  ini  memberi  jalan  untuk  membangun  dasar  fisiologis  bagi operasi-operasi mental. Penting untuk memahami secara logis dan empiris mengenai aktivitas mental itu sendiri

Ø  Menjelaskan posisi ilmu psikologi modern yang dekat dengan bidang kedokteran dan psikiatri.

Masa Francis Bacon (1561-1626)

Ø  Menganjurkan metode induktif sebagai metode utama dalam science karena berangkat dari  hasil  observasi  terhadap  sesuatu yang  nyata.  Dengan  demikian  ia  menantang pendapat Aristoteles dan the Scholastic bahwa metode deduktif – induktif sama kuatnya.

Ø  Dalam  konteks  seperti  di  ataslah  dikatakan  bahwa  Bacon  ‘tidak  setuju’  den rasionalisme yang spekulatif, meskipun idenya sendiri juga sangat rasional.

Ø  Dengan kembali pada fakta yang nyata, Bacon berharap science dapat terbebas dari prinsip-prinsip yang spekulatif namun selama ini sangat kuat dipegang

Ø  Ada 3 pergerakan utama di bidang science yang mempengaruhi berdirinya psikologi sebagai ilmu mandiri dan bagaiamana perkembangan disiplin ilmu itu di abad 20 :

FISIOLOGIS

Kemajuan-kemajuan di bidang fisiologis, meliputi riset-riset di bidang aktivitas syaraf , sensasi, dan otak yang memberi dasar empiris bagi fungsi-fungsi yang sebelumnya dianggap fungsi dari soul (jiwa), yang juga sebelumnya dianggap sangat abstrak.

TOKOH-TOKOH

1) Charles Bell-Francoise Magendie : fakta bahwa syaraf sensoris dan motorik beroperasi secara terpisah dan searah. Mengikis anggapan bahwa syaraf manusia mencover keduanya, mengkomunikasikan informasi motorik kepada urat syaraf melalui ‘getaran’ yang diperoleh dari informasi sensoris.

2) Johannes Mueller : lebih menekankan pada proses transmisi syaraf. Doctrine of Specific Nerve Energies : transmisi syaraf adalah proses yang menjembatani antara sensed object dengan mind. Maka awareness manusia, bukan semata-mata disebabkan oleh objek tertentu, juga  bukan  karena  jiwa,  tapi  diperantarai  oleh  proses  transmisi  syaraf.  Pandangan  ini melengkapi penjelasan tentang peran mind dan consciousness (cogito ergo sum) dan menjadi dasar bagi penelitian mengenai lokasi spesifik dari fungsi tertentu di otak.

3) Marshall Hall : refleks dikomandoi oleh syaraf tulang belakang (spinal cord) dan bukan syaraf batang otak. Mendiferensiasikan gerakan tubuh ke dalam 4 kelompok : voluntary movement, respiratory   movement,   involuntary   movement, dan  refleks.  Pandangannya  ini  memicu  diskusi mengenai kesadaran yang sangat relevan bagi perkembangan psikologi.

4) Paul Broca (1824 – 1880), menemukan pusat Broca yang mengendalikan aktivitas bicara. Ia merupakan tokoh penting dalam studi fisiologis otak. Studi ini berkembang dari phrenology (Gall & Spurzheim), satu-satunya pendekatan yang waktu itu berfokus pada otak . Fokus utama dari eksplorasi fisiologis otak adalah untuk menemukan lokasi fisiologis dari bagian-bagian mental, bagian tertentu dari otak yang merupakan central dari aktivitas mental manusia.

5)   Pierre   Flourens   (1794-1867),   mencoba   pendekatan   dengan   bukti   non-pathological (melengkapi Broca), menemukan pusat-pusat penting dari otak yaitu :

Ø  Cerebral hemisphere : willing, judging, memory, seeing, and hearing

Ø  Cerebellum : motor coordination

Ø   Medulla oblongata: mediation of sensory and motor function

Ø  Corpora quadrigemina : vision

Ø  Spinal cord : conduction

Ø  Nerves : excitation

PSIKOFISIOLOGIS

Psychophysics, adalah bagian dari disiplin ilmu fisiologi yang memfokuskan pada subjective experience dalam mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan sensasinya. Sensasi yang dirasakan  oleh  pancaindera  manusia  dipandang  sebagai  refleksi

hubungan soul-body dan tidak semata-mata dijelaskan dari sudut anatomi atau fisik saja. Psychophysics merupakan tahap transisi yang krusial antara bidang fisiologis dengan awal pemunculan psikologi sebagai   sebuah   disiplin   ilmu.   Oleh   karena   itu   para   tokoh psychophysics dapat dianggap sebagai tokoh pendiri psikologi.

TOKOH-TOKOH

Ø  Gustav Theodor Fechner : hubungan antara sensasi dan persepsi,

menganggap psikofisik sebagai sebuah ilmu eksak untuk menjelaskan hubungan antara body and mind. Ia tidak setuju dengan materialism, yaitu bahwa mind harus selalu diwujudkan dalam bentuk nyata baru bisa diteliti, sebaliknya ia berpegang pada tradisi pemikiran Jerman dimana mind dianggap sebagai sesuatu yang aktif dan memiliki struktur secara mandiri. Ia mengajukan ilmu empiris tentang mind dimana meningkatnya bodily and sensory stimulations dianggap sebagai indicator atau measurement untuk intensitas pengalaman mental.

Konsep utama : ambang atau threshold. (absolute threshold, just noticeable threshold).

Ø  Hermann von Helmholtz (1821-1894)

Seorang pelopor psikologi eksperimen, banyak menggunakan waktu reaksi dalam penelitiannya, merupakan  sesuatu  yang  masih  banyak   digunakan dalam psi eksperimen sampai sekarang. Konsepnya : unconscious inference : penyimpulan hasil persepsi manusia diperoleh berdasarkan proses yang berulang sehingga akhirnya menjadi sesuatu yang tidak

disadari ,‘irresisitible’, sekali terbentuk sulit secara sadar untuk dimodifikasi, dan digeneralisasi kepada stimulus yang mirip di lingkungan. Konsep penting lain : unbewusster schluss

EVOLUSI

Evolusi, yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882) merupakan titik penting dalam pemikiran mengenai manusia karena mengajukan ide bahwa keberadaan manusia merupakan bagian dari proses adaptasi makhluk hidup dengan alam, manusia bukan secara spesial diciptakan dan dengan demikian perbedaannya   dengan   makhluk   lain   hanya   bersifat gradual,  bukan  kualitas.  Pandangan  ini  penting  dan

relevan sekali bagi perkembangan psikologi, terutama memberikan ide mengenai individual difference, perbedaan antar individu juga sifatnya hanya gradual, bukan kualitas.

TOKOH-TOKOH

Francis Galton (1822 – 1911) : dikenal sebagai bapak psikologi eksperimental Inggris. Menampilkan aspek praktikal dan kegunaan dari teori evolusi Darwin, mentransfer teori Darwin dari konteks biologis ke dalam konteks perbaikan dalam masyar

No comments:

Post a Comment